Sabtu, 08 Agustus 2015

Tim Pengawas BIN//Target Listrik 35.000 MW//Sepatu Merek Palsu (Surat Pembaca Kompas)

Regu Pengawas BIN

Kepala Badan Intelijen Negara telah dilantik Presiden Joko Widodo. Agar lembaga ni dpt berjalan dgn bagus untk kepentingan bangsa dan tak disalahgunakan, perlu tim yg mengawasinya.

DPR telah memastikan Regu Pengawas yg terdiri dari faktor pemimpin Komisi I serta 10 orang dari perwakilan fraksi di DPR. Aku ingin mengucapkan keberatan aku kepada susunan anggota Regu Pengawas itu dgn alasan berikut.

Pertama, BIN adlh lembaga negara yg bertujuan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia dan ideologi negara Pancasila, meski faktor pemimpin Komisi I ada yg berasal dari partai yg asas organisasinya bukan Pancasila. Kedua, keautentikan faktor pemimpin Komisi I sebagai hasil kongkalikong klasifikasi yg kalah dlm Pemilu Presiden 2014 dan hanya menempatkan orang-orang dari klasifikasi mereka patut dipertanyakan. Semisal, apakah ada kepentingan tertentu dlm mengawasi BIN? Ketiga, bagaimana dgn informasi yg sifatnya rahasia? Haruskah dipersembahkan kepada Regu Pengawas yg semuanya berasal dari lembaga dgn tingkat kepercayaan publik yg sangat rendah?

Aku lebih menyetujui rekomendasi pegiat Kontras agar Regu Pengawas diisi orang nirpartai/independen, integritasnya teruji, mempunyai kecakapan bagus di bidang intelijen, serta mempunyai komitmen kuat dan teruji berhubungan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, serta hak-hak asasi manusia.

RICARDO PASARIBU, TEGALSARI, SURABAYA

Target Listrik 35.000 MW

Target Presiden Joko Widodo membangun 35.000 MW tenaga listrik Indonesia merupakan program pembangunan infrastruktur sangat mendasar serta berdampak pd penggandaan pertumbuhan dan pembangunan industri/ekonomi Indonesia.

Berkenaan dgn kendala dlm mengerjakan program itu (pengurusan izin investasi perusahaan modal dlm negeri dan perusahaan modal asing yg masih berlarut-larut, aturan perusahaan pembangkit independen PLN yg kaku dan berbelit-belit, harga gas PGN dan Pertamina yg mahal meski telah dijalankan tender perubahan) adlh rendahnya penghitungan harga beli tenaga listrik oleh PLN sehingga sangat tak menstimulus ketertarikan investor bidang pembangkit listrik.

Presiden Jokowi (dalam hal ni Menteri Tenaga dan Sumber Tenaga Mineral) sangat diharapkan meninjau kebijakan investasi bidang pembangkit listrik secara komprehensif, khususnya untk menarik investor swasta asing.
Artis Top Dunia
Dengan keadaan ekonomi/keuangan Indonesia ketika ini, investor nasional tak dpt diharapkan partisipasinya. Harapan bergantung pd investor asing, yg perlu digairahkan lewat revisi kebijakan kelistrikan.

Menteri ESDM sangat diharapkan mengeluarkan kebijakan tepat guna demi percepatan realisasi program 35.000 MW. Salah satunya adlh dgn kebijakan perizinan untk pemasukan relokasi unit pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

Relokasi yg dimaksud adlh pemindahan unit PLTG komplit yg terpasang di luar negeri, berada dlm keadaan baru/sesuai, terawat, besertifikat pabrik, dan dijamin mampu berproduksi selama 20 tahun.

Seperti diketahui, di India, Jerman, dan beberapa negara Eropa, banyak unit PLTG komplit yg telanjur dibangun, tetapi tak beroperasi karena perubahan keadaan ekonomi, politik, maupun kebijakan setempat.

Perusahaan-perusahaan tersebut sangat berminat untk merelokasi unit PLTG yg telah terpasang komplit, tetapi belum sempat dioperasikan, ke Indonesia. Unit-unit itu dlm keadaan sangat terawat yg umumnyacommissioned di lokasi masing-masing pd 2011/2012 dan masih memilikiwarranty certificate dari pabrik berhubungan.

Semoga informasi ni dpt menjadi pertimbangan.

RULYADI HADINOTO, KOMPLEKS CEMPAKA PUTIH PERMAI C-20, JALAN LETJEN SUPRAPTO, JAKARTA PUSAT

Sepatu Merek Palsu

Beratensi promosi blue fins sepatu Nike Rp 1,2 juta yg didiskon menjadi Rp 570.000, aku memesan ke Lazada dgn nomor order 363398412.

Rupanya yg dikirim barang serupa sepatu Nike palsu yg tak jarang dijual di pinggir jalan Rp 150.000. Aku merasa tertipu dgn promosi ini.

Apakah Lazada memasarkan barang palsu? Aku berkali-kali menelepon dan mengirim surat elektronik ke Lazada, tetapi tak ada respons.

BUDI, ATAKKAE, WAJO, SULAWESI SELATAN

Versi cetak artikel ni terbit di harian Alat edisi 14 Juli 2015, di halaman 7 dgn judul \\\"Surat kepada Redaksi \\\".


Sent from my BlackBerry 10 hand phone on the Telkomsel network.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar