Eksotisme Gadis Pulau Dewata |
Hawania.blogspot.com. Pulau Dewata Bali ialah sebuah pulau Indonesia yang terkenal sangat menawan. Mulai dari panorama, pantai, sampai berbagai budayanya. Tidak sedikit turis yang sangat beratensi untuk berlibur ke pulau Bali yang kadang kala tidak diketahui sebagai bagian dari negara Indonesia ini. Para turis pada lazimnya berlibur ke pantai, akan tetapi yang membikin mereka betah ada faktor lain ialah keeksotisan gadis Bali.
Sejak dulu gadis Bali diketahui sebagai wanita Indonesia yang kuat dan tangguh. Apabila Anda menyaksikan video-video klasik yang merekam kehidupan wanita Indonesia Bali awal tahun 1900, Hawanian akan melihat wanita Bali membawa benda-benda berat dan tinggi di atas kepalanya. Wanita Bali juga ikut serta serta dalam mencari nafkah keluarga, rajin melaksanakan kesibukan religi, dan mengurus problem rumah tangga.
Bisakah Hawanian menceritakan beberapa ciri lain penanda eksotisme gadis Pulau Dewata? Berikut sedikit contekannya.
1. Subeng
Subeng ialah hiasan kuping yang terbuat dari daun lontar. Subeng bisa dikatakan sebagai anting-antingnya gadis Bali tempo dulu. Seiring perkembangan zaman, wanita Bali sekarang sudah tidak ada lagi yang menerapkan subeng terbuat dari daun lontar. Subeng sekarang terbuat dari emas, perak atau berbahan plastik. Subeng ialah ciri unik sebagai sosok gadis Bali dan digunakan dikala menerapkan pakaian adat dalam acara pernikahan, mapendas (potong gigi), ibadah ke pura, dan acara keagamaan lainnya.
2. Hiasan Bunga Kamboja atau Cempaka
Kecuali digunakan untuk sarana upacara keagamaan, bagi gadis Bali bunga kamboja ialah lambang kesucian sementara bunga cempaka ialah lambang ketulusan. Mahkota rambut gadis Bali lazimnya dihiasi oleh bunga kamboja sebagai aksesoris mempercantik diri. Menghias rambut dengan bunga-bunga tersebut lazimnya dilakukan gadis Bali menerapkan pakaian adat menuju ke pura atau merajan. Budaya ini semenjak dulu terkenal sebagai perlambang eksotisme gadis Pulau Dewata.
3. Kain Anteng
Kain Anteng ialah lembaran kain tradisional yang digunakan melilit bagian dada para gadis Bali. Budaya menerapkan kain anteng masih tak jarang digunakan terutamanya dikala seorang gadis Bali menerapkan pakaian adat agung (mewah). Pakaian adat agung Bali ini lazimnya digunakan dikala prosesi medeeng (kesibukan upacara ngaben) atau resepsi pernikahan. Sekarang gadis Bali mencontoh suatu prosesi adat dan keagamaan lazimnya menerapkan pakaian kebaya dengan berbagai motif dan figur.
4. Religius
Benak Hawanian pasti akan tertuju pada pantai dan pura apabila membicarakan Pulau Bali. Dua hal tersebut menjadi salah satu faktor penarik berbagai pelancong mengunjungi Pulau Dewata ini. Masyarakat Bali diketahui sangat religius dan tak jarang melaksanakan upacara keagamaan, malah pulau menawan tersebut memiliki sebutan ‘Pulau Seribu Pura’. Gadis Bali tidak terlepas di dalam berbagai upacara keagamaan tersebut, mereka akan patuh berduyun-duyun melaksanakan ibadah agama Hindu cocok dengan peraturannya.
5. Kreativitas
Gadis Bali juga diketahui sangat kreatif dan memiliki bakat seni sangat tinggi. Mereka mampu menghasilkan berbagai produk hasil kerajinan tangan sangat unik dan khas Pulau Dewata Bali. Hasil kerajinan tangan tersebut semacam itu mempesona dunia internasional, meskipun dalam pembuatannya hanya menerapkan alat tradisional saja. Kerajinan tangan Bali lazimnya mencakup barang furnitur khas Bali, perhiasan khas Bali, dan tenun ikat khas Bali. Kreativitas ini pada lazimnya sudah diwariskan turun menurun oleh nenek moyang dan orang tua mereka.
Kelima daya tarik tersebut menghasilkan eksotisme gadis Pulau Dewata semakin khas dan mempesona. Eksotisme tersebut bisa jadi alasan utama para pelancong dalam negeri atau asing untuk kembali lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar